Antara Pengamalan dan Hafalan Pancasila

Aditya Gumay. [SP/Hendro Situmorang] Aditya Gumay. [SP/Hendro Situmorang]
[JAKARTA] Aneh rasanya kalau diera modern dan teknologi terkini, masih ada pelajar yang tidak mampu menghapal sila-sila yang terdapat didalam Pancasila, padahal mereka adalah calon generasi penerus bangsa.  

Itulah yang digambarkan oleh Aditya Gumay, sutradara sekaligus produser film "Sayap Kecil Garuda". Pemilik sanggar dan teater Ananda itu melihat jika kebanyakan orang lebih suka menghapal Pancasila ketimbang mengamalkannya.  

Film ini berkisah tentang seorang anak yang tidak hafal Pancasila karena daya hafalnya lemah. Namun dalam kesehariannya selalu mencerminkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Di sisi lain, ada anak yang hafal Pancasila, tapi justru berbeda 180 derajat dengan dengan apa yag dipelajarinya.  

"Hal seperti ini sering terjadi dan adanya benturan antara amalan dan hapalan. Ada yang hapal Pancasila tapi nggak bisa mengaplikasikannya. Ada anak yang lugu dan polos nggak hapal Pancasila, bisa mengamalkan hal itu dengan baik. Nah pertanyaannya untuk menjadi orang baik, mana yang diperlukan, hapalan atau mengamalkan," ucap Aditya saat press screening film Sayap Kecil Garuda di XXI Epicentrum, Jakarta, Selasa (21/1). 

Sementara untuk pemain utamanya, Aditya sengaja menghadirkan anak-anak pemain baru semua dari Sanggar Ananda dan Teater Kaula Muda, seperti Rizky Black sebagai pemeran utama bernama Pulung, Baby Mamesa, Dizza Refengga, Adam Syachrizal, dan Aaliyah Massaid.  

Sementara untuk skenario film yang ditulis Melia Arthoporia sebagai 10 besar pemenang "Lomba Penulisan Skenario Film" dan bekerja sama dengan Gatot Brajamusti Film.

Selain itu, film ini sendiri juga diperankan oleh Deddy Mizwar, Gatot Brajamusti, Elma Theana, Fuad Idris, dan Reza Arthamevia.  

Aditya menambahkan film ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang tertanam dalam Pancasila.

Melalui film ini, ia berharap anak-anak sekolah tidak hanya menghafal Pancasila yang diulang-ulang setiap upacara bendera, tetapi juga mampu menghafalkannya dalam kehidupan sehari-hari.  

"Di negeri ini, orang yang lugu dan polos tapi mengerti cara mengamalkan Pancasila belum tentu bisa jadi pemimpin. Tapi sebaliknya, justru dengan mudah memimpin. Semoga film ini bisa membawa pencerahan dan pembelajaran," ungkap dia.  

Selain ditayangkan di bioskop, rencananya, akan diadakan  roadshow dan nonton bareng di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia yakni SD dan SMP. [H-15]

Sumber: http://www.suarapembaruan.com/hiburan/antara-pengamalan-dan-hafalan-pancasila/48243

Related Posts:



“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]