Peran Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan Merupakan Salah Satu Sektor yang Harus Diperhatikan Terutama dengan Mudahnya akses Internet
Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi, teknologi, sampai poli Teknologi Informasi dan Komunikasi mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai institusi sosial dan bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut.

Salah satu perubahan lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan internet sebagai anak kandung dari teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tidak terbatas, yang dapat digali untuk kepentingan pengembangan pendidikan. Dengan internet belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.

Berkaitan dengan hal tersebut maka peran dan pemanfaatan kemajuan di bidang teknologi khususnya teknologi informasi di dalam upaya memodernisasi pendidikan harus mempertimbangkan beberapa faktor yang berkaitan. Resnick (2003, 30) mengemukakan bahwa terdapat tiga hal penting dan harus mendapatkan perhatian dalam menyusun suatu kegiatan pembelajaran, yaitu:

1) bagaimana seseorag belajar (how people learn),
2) apa yang dipelajari (what people learn),
3) kapan dan di mana seseorang belajar (when and where people learn).

Jawaban ketiga pertanyaan tersebut menjadi acuan rumusan peran teknologi informasi dalam memodernisasi pendidikan.

Pertanyaan pertama bagaimana kita belajar? Jawaban dari pertanyaan tersebut berkaitan dengan bagaimana proses pembelajaran dirancang. Dalam proses pembelajaran terdapat berbagai kompunen diantaranya adalah metode atau model pembelajaran.

Yang menggambarkan bagaimana cara berinteraksi antara guru/dosen dengan siswa/mahasiswa sangat menetukan model pembelajaran. Saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran terkait dengan ketergantungan terhadap guru/dosen dan peran guru/dosen dalam proses pembelajaran.

Perubahan paradigma pembelajaran dari teacher centered (bergantung/berpusat pada guru/dosen) menjadi student centered (berpusat kepada siswa/mahasiswa) memberikan konsekuensi bahwa guru/dosen tidak lagi tidak lagi dijadikan rujukan semua pengetahuan tetapi lebih sebagai fasilitator dan motifator.

Pertanyaan kedua dan ketiga saling berkaitan. Untuk pertanyaan kedua apa yang dipelajari? Lebih berhubungan dengan konten materi, atau berkaitan denngan ilmu yang dipelajari. Meskipun teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan namun sifat materi yang ada dalam suatu kajian tersebut adakalanya tidak dapat ditransfer dari sisi pengetahuannya.

Berkaitan dengan pertanyaan ketiga kapan dan dimana seseorang belajar? Maka jawabannyaa yaitu dapat dipelajari kapanpun dan dimanapun, namun dalam pemahamannya tetap diperlukan adanya tatap muka dan diskusi dalam pembelajaran. Mengapa demikian? Dalam mencapai tarap pemahaman diperlukan suatu diskusi untuk meenalar, dan proses trsebut tidak dapat dicapai hanya dengan melalui transfer pengetahuan atau ilmu semata.

Melalui diskusi tatap muka membelajarkan mengenai sikap, bagaimana saling mengendalikaan diri dan saling menghargai. Efek samping inilah yang memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seseorang.

Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki peranan yang cukup banyak dalam sektor pendidikan, diantaranya:

- Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai keahlian dan kompetensi. Maksudnya, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi harus proporsional atau Teknologi Informasi dan Komunikasi bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuai dengan porsinya masing-masing.

- Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai infratruktur pembelajaran. Infrastruktur pembelajaran di sini maksudnya adalah tersedianya bahan belajar dalam format digital, jaringan adalah sekolah, sehingga belajar bisa dijangkau di mana saja dan kapan saja.

- Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sumber bahan belajar. Hal ini mengenai buku dan bahan belajar yang diperbaharui secara kontinyu dengan menggunakan teknologi. Karena tanpa teknologi,  pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang cukup lama.

- Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran. Seperti yang kita ketahui, fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat membantu proses pembelajaran. Contohnya, dalam menyampaikan informasi, dengan menggunakan fasilitas multimedia informasi akan cepat sampai ke peserta didik dengan lebih akurat karena dengan adanya berbagai fasilitas multidedia tersebut, peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi pengetahuannya secara lebih luas.

- Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai pendukung manajemen pembelajaran. Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat mendukung dalam hal mengelola pembelajaran, karena pada dasarnya tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran yang tanpa henti.

- Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sistem pendukung keputusan. Dalam mengambil sebuah keputusan, setiap individu memiliki alasan tersendiri. Oleh sebab itu, diperlukan informasi berdasarkan fakta yang ada dalam mengambil sebuah keputusan.

Related Posts:



“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]